Taswibat Lughawiyah "ala" Misykati
Selasa sore, 9 Oktober 2012, merupakan awal dimulainya
kembali kegiatan rutinan “Taswibat
Lughawiyah”. Selepas azan isya acara pun sehera dimulai. Alhamdulillah,
Taswibat Lughawiyah kali ini berlangsung lancar, walau masih agak kaku karena
mungkin adanya wajah-wajah baru Misykati yang masih perlu penyesuaian. Agenda
yang langsung di handle seorang sesepuh Misykati, Ammu Sugeng. Beliau
memberikan materi pertama yang berisi pengarahan dalam maharah qira’ah.
Dan dengan memberikan praktek-praktek pembacaan teks berita berbahasa Arab yang
persis di televisi, membuat peserta menjadi kagum.
Beliau mengawali acara dengan menyampaikan sejarah
berdirinya agenda satu ini. Adapun yang dimaksud dari “tashwibat lughawiyah” adalah
suatu agenda kebahasa Araban yang bertujuan membetulkan kesalahan- kesalahan
dalam berbahasa Arab. Selain itu juga menunjang kemampuan berbahasa Arab secara
fasih dan benar. Agenda ini diwariskan secara turun menurun dari para pendahulu
anggota misykati. Hingga sekarang masih bisa eksis diadakan di periode baru
misykati ini, walau sempat terhenti sesaat karena kondisi tempat sekretariat
yang belum kondusif.
Sejarah dicetuskannya Taswibat Lughawiyah di Misykati ini
digagas pada tahun 2002 oleh dua senior Misykati, Tri Bimo Soewarno dan Lukman
Hakim. Hal ini berangkat dari keprihatinan mereka atas kondisi mahasiswa
Indonesia di Mesir yang lebih suka menggunakan bahasa Ammiyah sebagai bahasa keseharian.
Sehingga bahasa Arab yang fasih ditinggalkan. Maka dibentuklah suatu majlis
yang membahas, memberikan ruang khusus dan untuk membiasakan bahasa Arab Fusha
sesuai dengan kaidah nahwu dan sharaf yang benar. Ini merupakan suatu bentuk
koreksi bagi mahasiswa indonesia yang tengah menimba ilmu di negri Arab atas
lemahnya kemampuan berbahasa Arab fasih, yang notabenya mereka itu sudah
belajar di negeri Arab, tapi tidak bisa berbahasa Arab. Untuk itu betapa
pentingnya agenda semacam ini bisa istiqomah hingga nantinya bisa diwariskan ke
anak cucu masa depan.
Ketika waktu menunjukkan pukul 21.00 CLT, empat teks
berbahasa Arab selesai dibahas dan acarapun dicukupkan. Semoga melalui Taswibat
ini kita semua, personil Misykati bisa mengikuti jejak sang maestro Misykati,
ammu Sugeng, untuk bisa banyak menimba bahasa Arab yang kita impikan! Amin!
-Mail-
No comments:
Post a Comment