Syiah Zaidah Gemparkan Misykati
![]() |
Kafe Ilmiah Misykati |
![]() |
Misykatian dengan kesibukannya pra acara |
Setelah itu moderator memanggil pemateri untuk duduk di
depan bersamanya. Pemateri kali ini terlihat lebih kalem dan terdidik ketimbang
pemateri minggu kemarin yang nampak ugal-ugalan dan kelaparan. Dengan gaya khas
kyai kampung Sani memaparkan secara runtut isi makalahnya dengan penambahan
penjelasan dari wawasannya tentang Syiah yang tidak tertulis di makalahnya.
“Merunut
sejarah perkembangan Syiah dengan segala fenomenanya di Indonesia maka akan
diketahui bahwa sudah sejak lama kaum Syiah menginjakkan kakinya di bumi
Indonesia. Namun untuk memahaminya
adalah sebuah keniscayaan menguntit perkembangan dan dinamika Syiah di seluruh dunia khususnya
perkembangan suatu negara yang menganut paham tersebut, karena ada keterkaitan
hubungan yang sangat erat di antara keduanya.” Terangnya di tengah pembahasan.
![]() |
Kyai Sani sedang menjelaskan isi makalahnya |
“Syiah itu terbagi menjadi beberapa kelompok; Syiah
Imamiyah, Syiah Ismailiyah dan Syiah Zaidiyah. Lah, kalau disuruh memilih saya
lebih memilih aliran Syiah yang baru,” sesaat pemateri menghentikan kalimatnya
selama lima detik, membuat para peserta kasak-kusuk bertanya-tanya tentang
aliran Syiah yang baru, setelah dikira cukup membuat para peserta ribut sendiri
pemateri meneruskan, “apa itu aliran Syiah yang baru? yaitu Syiah Zaidah,” lanjutnya
sembari menunjuk saudari Ni’mah Zaidah yang menjadi peserta kajian. Sontak para
peserta tertawa, geger dan ribut sendiri.
“Owalah, nek ngono yo aku gelem dadi pengikute, langsung
baiat!” teriak MJA yang menjadi satu-satunya peserta kajian yang sudah Lc.
Selepas sesi tanya-jawab moderator menutup acara dan dilanjut
makan-makan dengan menu tom yam olahan Chef Chebonk.
Boleh minta makalahnya, saya hasan, makn solo angkatan 2004-2007. Ini email saya: mochhasan09@gmail.com
ReplyDelete