CDR, Sepotong Kenangan di MAPK
Tak ada salahnya bagi kita sesekali bernostalgia dengan masa lalu. Salah satunya adalah kenangan di masa abu-abu kita di Bonoloyo. Adalah CDR (Camping Dakwah Ramadhan), sebuah agenda yang teramat menyisakan kenang bagi setiap jiwa yang turut bersentuhan dengannya. Langsung maupun melalui perantara. Jika saat ini, jauh di sana adik kelas kita sedang menikmati CDR dengan bersentuhan langsung lewat perjuangan mereka menyiapkan segala hal demi kelancaran acara, maka kitapun bisa menikmati acara tersebut di sini dan dari sini lewat kenangan yang diberikan tiap momen yang telah kita lewati saat itu.
Sebaimana
kita mafhum, CDR adalah salah satu agenda besar siswa-siswi MAPK Surakarta.
Acara yang dilaksanakan setiap tahunnya di bulan penuh berkah ini, selain
menyimpan banyak kenangan suka-cita juga mengandung pembelajaran yang sangat berarti
bagi para pesertanya. Terutama pembelajaran akan arti sebuah perjuangan dan
keikhlasan. Bagaimana tidak, acara ini secara totalitas diselenggarakan oleh
para peserta CDR mulai dari perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan meski tak
jarang adanya saran dan masukan dari pembina asrama. Peserta CDR pun terkadang
harus rela meninggalkan kelas dan meminta izin ke guru BK untuk survei lokasi, peminjaman
barang dan menyebar proposal. Untuk penyebaran proposal dikarenakan acara ini
terbilang menghabiskan dana yang cukup besar dan selalu naik setiap tahunnya.
Tahun 2013 kala itu dana yang dikeluarkan untuk acara ini mencapai 60 juta
rupiah. Penggalangan dana pun selain melalui pengajuan proposal ke beberapa
instansi juga dibebankan ke setiap peserta CDR dengan adanya iuran wajib.
CDR
yang diselenggarakan selama 10 hari ini
diisi dengan berbagai acara. Malam pertama di tempat CDR biasanya diadakan
acara taaruf dengan penduduk sekitar. Mengenalkan kepada masyarakat apa itu
CDR, tujuan serta kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan yang dilaksanakan
pun bermacam-macam, seperti pesantren kilat untuk siswa SD dan SLTP, latihan kultum
dan ceramah, penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis, baksos dan bazar,
penggiatan remaja serta beberapa pengajian. Dari kegiatan-kegiatan inilah yang
biasanya menyisakan kenangan dengan masyarakat sekitar. Entah dari adek-adek
yang diajar ngaji, takmir masjid, Pak RT, bapak lurah, atau remaja setempat.
Namun
sejatinya, inti dilaksanakannya CDR adalah pengabdian para peserta yang
notabene siswa –siswi MAPK kepada masyarakat dengan mengerahkan seluruh
kemampuan yang dimiliki. Baik itu berkaitan dengan keilmuan yang telah didapatkan
selama belajar di MAPK atau keahlian lain yang dimiliki. Selain itu, acara ini
diharapkan bisa membentuk karakter dan membangun kualitas para peserta CDR. Selamat berjuang dan selamat bernostalgia. (Mah)
Labels
Kemisykatian
No comments:
Post a Comment